KIPRAH KAWASAN 3-T SEBAIKNYA PERLU
PENEMPATAN
PENSIUNAN
Memperhatikan banyaknya di negeri
kita kawasan Terluar, Terpencil dan Tertinggal (3-T) yang selama ini pemerintah
telah menyediakan dana cukup besar untuk menugaskan para sarjana dalam kurun
waktu yang ditentukan. Dengan tujuan agar masyarakat kita yang berada di sana
mendapatkan pelayanan pendidikan dan juga kesehatan.
Namun saya berpikiran lain dan
bahkan di negeri kita setiap tahun ratusan orang yang telah memasuki usia
pensiun. Mereka usia pensiun ini untuk ditempatkan pada kawasan 3-T alangkah
indahnya jika kita tempatkan pensiunan TNI dan Polri. Alasannya sangat
sederhana yang tidak lain adalah mereka
ini dalam bela negara tidak diragukan lain. Mereka berpancasilais sejati.
Mereka juga sejak mulai masuk kerja di TNI dan Polri hingga masa menjelang
pensiun bertugas dalam bela negara. Sehingga kalau mereka ditempatkan saat
pensiun pada kawasan 3–T ini pasti lebih profesional dibanding dengan para
transmigrasi biasa. Kenapa tidak, mereka TNI dan Polri punya indra ke 6 bila
menemukan pihak negara lain yang ingin mengganggu terhadap kedaulatan wilayah
negeri ini.
Kawasan Terluar, Terpencil dan
Tertinggal (3-T) ini belum banyak
mendapat perhatian kita semua. Apa lagi kawasan nan jauh di sana. Sehingga mereka
yang ditugaskan ke tempat ini harus pikir-pikir. Karena betapa sulitnya untuk
mengejar lokasi itu. Terlebih bagi mereka yang di tempatkan ini hanya sekedar
mencari kerja. Setelah dapat kerja pikir-pikir untuk pindah ke kota. Ini tentu
beda dengan mereka yang sebelumnya rela berkorban untuk negara. Walau jiwa
raganya terancam. Kalau memang mau wilayahnya mau dikuasai bangsa lain.
Kita sama ketahui bahwa pulau
ligitan dan di kawasan perbatasan dengan Malaysia hilang dari jangkauan kita.
Karena negeri tetangga kita senyum melihat pulau-pulau kita yang tidak ada
pengawasan yang memadai. Hati-hati karena kita selalu terpusat pikiran di
Jakarta saja seperti para Legislatif yang terpilih dalam pemilu April 2014
lalu, dan sekarang sudah siap-siap akan melenggang ke Senayan. Dipihak lain,
para calon Presiden dan wakilnya. Tapi pulau-pulau terluar kita belum banyak
mendapatkan pengawasan secara serius.
Dengan demikian bagaimana
penempatan para pensiunan itu?, TNI dan Polri hal ini tidak lain adalah: penempatan mereka menjelang hari
tuanya diberikan fasilitas tertentu
dibangunkan rumah dan areal lahan perkebunan guna masa depan mereka. Tidak itu
saja, merika ini walau mendapatkan gaji setiap bulan, instansi terkait harus
diberikan jaminan hidupnya. Tidak seperti transmigrasi biasa tapi jaminan hidup
mereka lebih panjang dari jadup transmigrasi biasa. Sehingga para pensiunan itu
tidak jenuh. Kalau perlu mereka sampai tanaman yang mereka tanam di permukiman
baru itu sampai berbuah. Kalau jaminan hidupnya (jadup) hanya dalam 18 bulan,
tentu saja belum mendapatkan hasil yang mereka lakukan.
Para pensiunan TNI dan Polri ini disamping mendapatkan jaminan hidup
(jadup) juga mendapatkan fasilitas perumahan dan alat transportasi ke kota
kecamatan. Sehingga mereka itu tidak
merasa dibuang dari masyarakat banyak. Tapi karena menjalankan tugasnya yang
baru setelah mensiun punya kemampuan dalam membela NKRI.
Bagi pulau-pulau yang sudah
berpenduduk, tentu saja tingkat pendidikan dan kesehatan masyarakat lebih
rendah dari di perkotaan. Kawasan ini ditambah dengan para tenaga guru yang
benar-benar berpendidikan guru. Dan tenaga kesehatan. Sebab kawasan 3-T tentu
memerlukan pemerataan baik dibidang pendidikan maupun kesehatan. Selain itu,
untu kpenuntasan pendidikan di kawasan 3-T juga perlu sarjana pendidikan luar
sekolah untuk membebaskan 3 buta bagi masyarakat usia produktif. Ditambah
pendidikan keterampilan untuk mengolah sumber daya alam (SDA) guna dipasarkan
di desa-desa di sekitar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar