Sabtu, 16 April 2016
AKADEMISI UNPAR APRESIASI ARTIS UJIAN PAKET C
D0160416000272 16-04-2016 IBU BJM
Banjarmasin, 16/4 (Antara) - Akademisi Universitas Palangka Raya (Unpar) Kalimantan Tengah Prof Dr HM Norsanie Darlan MS PH mengapresiasi banyak artis mengikuti ujian Paket C tahun ini.
"Terlepas di balik banyaknya keikutsertaan artis ujian Paket C atau setara Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA), kita apresiasi," ujarnya kepada Antara Kalimantan Selatan di Banjarmasin, Sabtu.
Keikutsertaan artis ujian Paket C, apakah mau ikut mencalonkan anggota legislatif atau kepala daerah, profesor tersebut tidak mempersoalkan, karena sebagai salah satu bentuk penghargaan terhadap pendidikan non formal (PNF).
Guru Besar S1 dan S2 Pendidikan Luar Sekolah (PLS) atau PNF Unpar itu mengaku kagum membaca koran, mendengar/melihat berbagai tayangan TV, banyak artis tahun ini mengikuti ujian Paket C.
Kekaguman itu dengan group Aurel anak perempuan Anang Hermansyah dan kawan-kawan, walau di tengah-tengah kesibukan mereka harus menyempatkan diri turun ke Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) dalam belajar berbagai paket, yang sesuai dengan pendidikan yang dimilikinya.
"Mahasiswa saya yang kebetulan bukan program studi (prodi) PLS/PNF pernah bertanya, apa sebenarnya Paket C itu? Saya spontan menjawab, Paket C berdasarkan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003 adalah pendidikan yang disetarakan SLTA," tuturnya.
Semula peserta ujian Paket C tidak saja para pemuda-pemudi seperti: Stuart Collin, Ochi Rosdiana, Aurel anak perempuan Anang Hermansyah dan Krisdayanti dan lain-lain. Tapi pada masa lalu, mereka yang ikut Paket C tergolong sudah berusia.
Karena, lanjutnya, pendidikan itu secara ilmiah tidak akan terpecahkan hanya satu jalur, seperti pada pendidikan formal saja, misalnya Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan SLTA saja, tapi juga melalui jalur PLS atau PNF.
"Memang kalau kita perhatikan pendidikan itu tidak semua orang ada kesempatan menempuh jalur persekolahan. Nah karena sesuatu dan lain hal itulah, ada sekelompok masyarakat yang sudah berusia baru sadar bagaimana mereka mendapatkan merasakan pendidikan," ujarnya.
"Sementara usianya sudah 30-40 tahunan, kan masuk sekolah formal tidak sesuai lagi karena faktor usia. Seperti murid lebih tua dari guru, tentu saja tidak cocok," lanjut mantan aktivis Ikatan Pers Mahasiswa Indonesia (IPMI) tersebut.
Oleh sebab itu, mereka yang berumur itu harus ikut jalur PLS/PNF. Di Unpar ada prodi S1 dan S2 PLS/PNF satu-satunya di luar jawa' kini sedang penerimaan mahasiswa baru, demikian Norsanie Darlan.***4***
(T.KR-SKR/B/O. Tamindael/O. Tamindael) 16-04-2016 09:25:55
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar