Jakarta Banjir, Mengapa
Ibu Kota Pemerintahan Tak Pindah
Barito Post, 15 Januari 2014
Jakarta, bukan masalah baru, tapi sudah
lama di ibu kota RI Jakarta menjadi langganan Banjir yang tak kunjung henti. Sementara
Kalimantan Tengah, sekitar Palangka Raya menawarkan luasnya lahan yang dipersiapkan
untuk pemindahan ibu kota pemerintahan negeri ini. Tujuannya agar ibu kota pemerintahan
tidak terendam air. Kalau dibiarkan seperti ini, sangat memperpanjang penderitaan
rakyat .Kata: Prof. Dr. H.M.Norsanie Darlan, MS PH Guru
Besar PLS Universitas Palangka Raya.
Kita sama maklumi penderitaan
rakyat bagi yang bertempat tinggal di Jakarta sudah bertahun-tahun menderita akibat banjir yang ada kalanya di
lingkungan mereka tak ada hujanpun, tapi banjir datang secara tiba-tiba. Apa
lagi hujan deras dalam kota membuat kota
perdagangan dan pemerintahan ini diterjang banjir. Tentu saja harta benda
mereka (penduduk) terancam dan listrik pun dimatikan karena takut berbahaya. Para penduduk yang kebanjiran enggan meninggalkan rumahnya. Karena ada
rasa takut terhadap keamanan harta benda yang merika miliki selama ini, jadi
hilang percuma.
Sebagai akibat banjir ini juga
penduduk setempat tidak dapat melaksanakan tugas rutinnya ke tempat mereka
bekerja. Karena selalu terkendala jalan menuju tempat kerjanya kebanjiran.
Bila melihat kenyataan dewasa
ini, perlu pemikiran secara jernih ibu kota pemerintahan yang dipikirkan.
Karena banjir beberapa waktu lalu,
istana negara saja kebanjiran. Kepada tidak dipikirkan dari sekarang. Jalan yang
terendam air dibuat jembatan, masih belum memberikan pemecahan problema
jakarta. Karena rumah-rumah penduduk akan tetap saja diterjang banjir.
Melihat negeri tetangga kita
(Malaysia) sudah memindahkan ibu kota pemerintahannya ke tempat yang baru.
Negeri paman Sam pun kantor pemerintahan mereka juga dipindahkan ke kota lain dan negara-negara
lainnya. Kenapa banjir yang di sana-sini menerjang kota Jakarta tidak kita
pikirkan bersama untuk mencari pemecahannya. Biarlah Jakarta sebagai kota
perdagangan dipertahankan di Jakarta. Tapi kota pemerintahan harus dicarikan tempat
yang baru, secepatnya.
Kalimantan Tengah Palangka
Raya, memiliki lahan yang sangat luas seperti di akhir masa orde baru di
tempatkan persawahan sejuta hektar saja tidak terlihat apa-apa. Karena saking
luasnya. Apa lagi ibu kota pemerintahan pasti sukses. Dan letak Palangka Raya betul-betul
di tengah-tengah negara sehingga mudah dijangkau mereka baik dari Aceh maupun
dari Papua, ujar Prof. Norsanie Darlan.
Lambannya proses pemindahan
kota pemerintahan, ada dugaan bagi pejabat enggan ibu kota dipindahkan, karena
mereka akan memikirkan perumahan baru, perpindahan keluarga ke luar Jawa. Namun
hal itu sebetulnya masalah pribadi. Bukan masalah untuk kepentingan bangsa dan
negara. Dari pada ibu kota Jakarta sebagian lumpuh akibat banjir. Seperti di
Kramat Jati, arah Kp Pulo, kp melayu dan sekitarnya, Cileduk Tanggerang, dan lain-lain yang menurut perhitungan 10% kota Jakarta
bulan januari 2014 ini, Jakarta terendam air. Sedangkan ketinggian air bervariasi.
Sebenarnya makin cepat proses pemindahan ibu kota pemerintahan, maka maikn baik
pula negeri kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar