Masa Datang Pilkada Bupati/Wali Kota
Sebaiknya Ditiadakan
Banjarmasin
(Antara) - Pengamat sosial politik dan kemasyarakatan dari Universitas Palangka
Raya, Kalimantan Tengah, Prof Dr HM Norsanie Darlan MS, PH mengusulkan
pemilihan umum kepala daerah atau pilkada bupati/wali kota di Indonesia
sebaiknya ditiadakan.
"Usul
tersebut saya sampaikan dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Dewan Pakar
Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) se-Indonesia di Bogor, Jawa
Barat," ujarnya kepada Antara Kalimantan Selatan, di Banjarmasin, Senin.
Pasalnya, lanjut
utusan Dewan Pakar Orwil ICMI Kalteng itu, jika Pilkada bupati/wali kota
berlanjut, dan ditinjau dari sudut untung ruginya, lebih banyak mudarat
daripada manfaat.
"Karena,
kalau pilkada bupati/wali kota tetap berlanjut, tidak menutup kemungkinan
seringnya terjada rasa permusuhan," ujar Guru Besar pada satu-satunya
perguruan tinggi negeri dan tertua di `Bumi Isen Mulang` Kalteng ini. Tidak itu saja, beliau hanya satu-satunya Guru Besar PLS di 5 Provinsi yang ada di Kalimantan.
Menurut dia,
dengan pilkada sekarang yang hampir setiap minggu terjadi perselisihan,
sebagaimana pemberitaan, baik melalui media elektronik berupa televisi maupun
media cetak.
"Perselisihan
tersebut, apakah saling menyampaikan pengaduan ataukah terjadi saling bentrok
sesama, karena saling ingin memenangkan dukungannya," lanjut profesor yang
berkarir mulai dari pegawai rendahan (pesuruh) itu.
"Tidak sampai disitu saja. Tapi juga membuat
saling rasa permusuhan antar kelompok. Walau bupati/wali kota itu sudah
dilantik. Bukankah hal tersebut, menimbulkan suasana yang tidak kondusif, dan
kurang bermanfaat," tandasnya.
Selain itu, menurut dia, dari segi biaya, tentu
sangat mahal. Karena
masing-masing konsestan mengeluarkan biaya untuk tim suksesnya tidak sedikit.
"Kalau tidak berhasil, tentu siapa yang bakal
membayar utang Pilkada itu. Sementara di pihak lain Mendagri mengomentari biaya
Pilkada Jatim periode lalu mencapai triliunan rupiah," ujarnya.
"Biaya tersebut, tentu sangat mahal ini. Kenapa
tidak dikembalikan seperti masa lalu," lanjut mantan aktivis Ikatan Pers
Mahasiswa Indonesia (IPMI) itu.
Oleh sebab itu, pemilihan bupati/wali kota lewat
DPRD mungkin bisa menjadi renungan dan pemikiran bersama, serta patut diatur
kembali, demikian Norsanie Darlan.
Dalam Rapimnas yang berlangsung di "kota
hujan" Bogor 15 - 16 September 2013 itu muncul berbagai usulan dari
berbagai daerah, termasuk perutusan Orwil ICMI Kalteng, dan untuk menyongsong
Silaturrahmi Nasional ICMI Desember mendatang.(rr)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar