Berita RRI, Rabu , 06 Juni 2012 19:48:19
Oleh : Ermina
KBRN,
Palangka Raya : Berkembangnya dunia pendidikan di Kota Palangkaraya,
ternyata berpengaruh juga terhadap pendidikan non formal khususnya
sekolah paket A, B dan C di Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM). Hal
ini secara tidak langsung, memberikan dampak positif dalam melahirkan
siswa-siswa yang berkualitas dan mewujudkan pelayanan pendidikan
berkualitas di Kota Palangkaraya.
Namun hingga sekarang, masih ada kendala
yang dihadapi oleh PKBM antara lain tutor yang belum profesional dan
ketidaksetaraan antara pendidikan formal dan non formal.
Ketua Program Magister Pendidikan Luar
Sekolah PLS Universitas Palangkaraya Profesor Norsanie Darlan
mengatakan, banyak tutor yang masih belum memiliki penguasaan Rencana
Pembelajaran RPP dan bukan lulusan FKIP. Untuk itu perlu dilakukan
evaluasi dan pendampingan kepada PKBM yang ada.
“Saat ini dari sisi kelembagaan PKBM
tumbuh subur namun yang harus ditingkatkan adalah terkait tenaga
pengajarnya dan hal ini yang harus didorong oleh pemerintah”, terangnya.
Menurut Norsanie yang juga Pendamping
sejumlah PKBM di Palangkaraya, dari 18 PKBM yang ada di Kota
Palangkaraya umumnya tidak kalah bagusnya dengan sekolah formal.
Saat ditanya mengenai bantuan dari
Pemerintah Kota Palangkaraya, diakuinya saat ini sifatnya hanya baru
berbentuk stimulan kepada kelompok saja. Hal ini berbeda dengan bantuan
BOS dan lainnya untuk di sekolah formal. Untuk itu Kedepannya Pihaknya
mengharapkan pemerintah meningkatkan bantuan dan meningkatkan perhatian
terhadap PKBM yang ada. (Nata-Ermina/BCS)
(Editor : Besty Simatupang, RRI Palangka Raya )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar