Prof. H.M. Norsanie Darlan
Kalimantan Selatan
dan Tengah sedang dikuras Sumber daya alamnya khusnya: Batu Bara.Ribuan ton
setiap hari diambil dan apa yang bakal terjadi bagi masa depan anak cucu kita,
tidak terpikirkan. Karena mereka yang menguras tidak bermukim di kawasan
tersebut. Sementara pemerintah daerah terlena dengan bujuk rayu pengusaha batu
bara. Walau daerahnya akan gundul, berlobang-lobang dan anak cucunya bakal
menjadi penonton di masa depan dengan situasi miskin, sebagai akibat
pedahulunya. Sebagai akibat pengurasan SDA di perut bumi kita. Yang bakal kita
saksikan hanyalah kubangan yang tidak merata menjadikan masalah lingkungan yang
kurang menyejukkan.
Dengan pemadaman
listrik yang terkadang tidak terjadwal lagi sebagai akibat kemarau tahun ini,
tapi belum terpikirkan batu bara yang ribuan ton sehari ke luar dari perut bumi
kita, untuk dijadikan pemanas guna menguling mesin turbin sehingga timbulnya
tenaga listrik. Di daerah ini.
Pemerintah daerah
sudah puluhan tahun memberikan izin untuk tambang batu bara. Ada kalanya dilaporkan dengan
izin sekedar eksplorasi belaka. Tapi sampai saat ini, “...aneh tapi nyata...” belum
lagi terialisasi batu bara yang menghasilkan tenaga listrik. Bukankah tenaga
listrik 35 tahun berjalan ini, hanya dengan tenaga air yang menggerakkan
turbin. Bukankah hal ini lucu. Sementara di pulau yang tidak memiliki tambah
batu bara yang memadai, kok berani mendirikan mesin listrik dengan pembakaran dari
batu bara dari Kalimantan. Ini, merupakan sebuah cerita lama para pujangga masa
lampau “...ayam mati di lumbung padi...”. bagi pendudukan di Kalimantan Selatan
dan Tengah. Walau ada kabupaten yang merencanakan mendirikan hal itu, namun
waktu sudah berlalu puluhan tahun. Yang ada kalanya nanti mesin uap untuk
pembangkit tenaga listrik selesai dibagun, baru bara kita, akan mulai menipis.
Saya berharap
daerah Kalimantan Selatan dan Tengah jangan terlena dan berharap dengan mesin
pembangikit tenaga listrik hanya mengandalkan tenaga air di Riam Kanang dan
Asam-Asam. Seperti sekarang. Kita sama maklumi selama kemarau lalu, tenaga listrik
kita ”...hidup segan mati tak mau...”. Kenapa tidak membangun mesin pembangkit
andalan baru dengan memanfaatkan sumber daya alam (SDA) kita. Dari pada dijual
oleh pengusaha. Sementara APD-nya ? apa sudah di audit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar