Senin, 26 Agustus 2013 | 08:42 WIB
Pengamat : Kewirausahaan Pemuda Pelopor Ekonomi Bangsa
Banjarmasin, Prof Dr HM Norsanie
Darlan MS, PH, pengamat sosial ekonomi dan kemasyarakatan dari
Universitas Palangka Raya (Unpar) Kalimantan Tengah berpendapat,
kewirausahaan pemuda sebagai pelopor pembangunan ekonomi bangsa. "Oleh
sebab itu, wajar kalau kita semua, terlebih pemerintah mengapresiasi
pemuda yang mau berwirausaha. Karena selain sebagai pelopor pembangunan
ekonomi, juga bisa menjadi peluang lapangan kerja," ujarnya, di
Banjarmasin, Senin. Karena itu, Guru Besar pada perguruan tinggi negeri
tertua di "Bumi Isen Mulang" Kalteng tersebut juga mengapresiasi
pemerintah provinsi (Pemprov) setempat yang memberi pembekalan
kewirausahaan kepada mereka yang tergabung dalam pasukan pengibar
bendera pusaka. "Kita apresiasi kepada Pemprov Kalteng yang bukan saja
membekali kesemaptaan dan kewiraan kepada pemuda-pemudanya yang
tergabung dalam pasukan pengibar bendera pusaka, tapi juga mengenai
kewirausahaan," tandasnya. "Apalagi Kalteng yang luasnya hampir satu
setengah kali luas Pulau Jawa, memiliki kekayaan sumber daya alam (SDA)
yang bisa menjadi modal atau pendorong pemuda-pemuda setempat untuk
berwirausaha," lanjut mantan aktivis Ikatan Pers Mahasiswa Indonesia
tersebut.
Ia berharap, pemuda pelajar yang tergabung dalam pasukan pengibar bendera pusaka yang mendapat pembekalan kewirausahaan, bukan cuma bisa menalarkan pengetahuan dan keterampilan yang mereka dapat, tapi juga sebagai pelopor.
Menurut dosen pascasarjana Pendidikan Luar Sekolah (PLS) pada Universitas Palangka Raya itu, kewirausahaan bagi pemuda, mungkin bisa untuk menghadapi tantangan masa depan, yang semakin berat dan kompetitif.
Karena menurut profesor yang berkarir mulai dari pegawai rendahan (pesuruh) itu, dengan melihat fenomena kehidupan belakangan ini, setidaknya ada tiga tantangan generasi muda, yaitu tantangan masuk sekolah.
Selain itu, tantangan untuk melanjutkan sekolah, seperti masuk perguruan tinggi, serta tantangan masuk lapangan kerja, manakala tidak ada persiapan dan kesiapan, lanjut anak petani dari Desa Anjir Serapat Kapuas, Kalteng tersebut.
"Tapi dengan kewirausahaan, tantangan tersebut bukan cuma menjadi kecil, tapi tidak menjadi permasalahan yang besar dan mendasar," demikian Norsanie Darlan. (ant/ds)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar