Pengamat: Tenaga Kerja Harus Mahir Berbahasa Asing
Kamis, 27 Maret 2014 07:52 WIB
Pengamat dari Universitas Palangka Raya (Unpar) Prof Dr HM
Norsanie Darlan MS PH
TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA - Semua tenaga kerja Indonesia yang
dikirim ke luar negeri sejatinya harus mahir berbahasa negara di mana mereka
ditempatkan, sehingga terjalin hubungan harmonis antara pekerja dan majikan,
kata seorang pengamat di Palangkaraya
Prof Norsanie Darlan dalam surat elektroniknya yang
dikirim kepada Antara mengatakan, bahasa negara tujuan pengiriman tenaga kerja
perlu diajarkan karena bahasa merupakan alat komunikasi yang seharusnya
dimiliki tenaga kerja.
"Tenaga kerja yang dikirim ke
luar negeri tentu tidak semata pemberian keterampilan kerja saja, tapi juga
terampil berbahasa. Kalau diumpamakan ia bekerja sebagai pembantu rumah tangga,
bagaimana berkomunikasi dengan majikannya tanpa mahir berbahasa," katanya.
Guru Besar Universitas Palangka
Raya (Unpar) Kalimantan Tengah itu mengatakan, bahasa merupakan alat komunikasi
yang efektif dalam kehidupan, termasuk tenaga kerja Indonesia yang bekerja di
luar negeri, apalagi menghadapi ASEAN Free Trade Area (AFTA) 2015.
Oleh karena itu, tenaga kerja yang
dikirim ke luar negeri sejatinya perlu dibekali keterampilan berbahasa negara
di mana mereka akan ditempatkan sehingga terjalin komunikasi yang efektif
antara pekerja dengan majikannya.
"Bahasa itu menentukan sukses
tidaknya dalam bekerja. Tanpa penguasaan bahasa yang baik, tentu saja apa yang
diperintah majikan bisa salah, dan akibat itulah salah satu awal munculnya
perselisihan antara tenaga kerja dengan majikan," ujarnya.
Guru besar pendidikan luar sekolah
(PLS) itu mengatakan, bila tenaga kerja berkomunikasi dalam bahasa negara di
mana mereka bekerja tentu berbagai kasus yang selama ini terjadi dapat
dihindari, termasuk kasus Satinah yang sekarang diujung pancung tersebut.
Terkait dengan nasiba Satinah,
Norsanie mengharapkan semua pihak peduli dan ikut mencari solusi karena masalah
ini tidak terlepas dari masa depan tenaga kerja Indonesia yang kini bekerja di
sejumlah negara di dunia.
Kasus yang sedang dihadapi Satinah
perlu mendapat perhatian serius dari semua pihak, terutama pemerintah karena
menyangkut dengan nasib Satinah-Satinah lain yang sekarang bekerja di berbagai
negara. Kasus ini juga menyayat perasaan hati anak bangsa, ujarnya.
"Saya setuju bila tenaga kerja
yang dikirim ke luar negeri berpendidikan tinggi. Kesarjanaan mereka bekerja
pada tempatnya pasti dihargai, asal mereka betul-betul terampil dengan bidang
kesarjanaannya," demikian Prof Norsani Darlan
शिवपाल के शिकार बने युवा नेताओं को मिला अखिलेश का ‘वीटो’
BalasHapusReadmore todaynews18.com https://goo.gl/YE0Wyp