Kalimantan Dinilai Siap dan Strategis
Kamis, 24 Januari 2013 02:43 WIB | Newswire/JIBI/Kabar24
|
BANJARMASIN– Wacana pemindahan ibu kota
Republik Indonesia dari
Daerah Khusus Istimewa (DKI) Jakarta
mendapat perhatian dan tanggapan beragam dengan tinjauan dari berbagai aspek.
“Perhatian itu sebuah kewajaran.
Karena wacana tersebut, bukan rahasia umum lagi,” ujar Wakil Ketua DPRD
Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) H Riswandi di Banjarmasin, Rabu
(23/1/2013).
“Apalagi kota metropolitan tersebut belakangan seakan
sudah menjadi langganan banjir. Sementara pemerintah tampaknya masih kesulitan
mencari solusi agar persoalan itu tidak lagi menghambat jalan roda
pemerintahan,” katanya.
Menurut anggota DPRD Kalsel dua
periode dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu, pemindahan ibu kota RI bukan
semudah membalik telapak tangan, namun bisa terwujud asalkan ada kesepahaman
dan kajian lebih mendalam.
“Karena pemindahan ibu kota RI
tidak hanya memerlukan pemikiran, melainkan dari segi biaya juga harus
menunjang serta berbagai pertimbangan lain,” kata mantan pegawai Departemen
Keuangan itu.
Menurut dia, memang sudah
selayaknya ibu kota
negara dipindah dari DKI. Kalimantan sangat siap dan merupakan kawasan
strategis untuk menjadi tempat ibu kota
RI.
“Pulau Kalimantan yang dianggap
strategis untuk pemindahan ibu kota
RI tersebut. Karena Pulau Borneo
bila dilihat dari sisi bencana sangat kecil, seperti gempa dan banjir,” kata
politisi PKS tersebut.
“Layak atau tidak layak, Kalimantan merupakan daerah yang sangat strategis. siap
atau tidak siap, Kalimantan masih sangat luas
untuk membangun pemerintahan RI,” demikian Riswandi.
Sementara itu, guru besar
Universitas Palangka Raya (Unpar) Prof Dr HM Norsanie Darlan mengungkit kembali
keinginan Presiden RI Soekarno yang mau menjadikan ibu kota Kalimantan Tengah
sebagai ibu kota negara.
Presiden
RI pertama melontarkan keinginannya itu pada
tahun 1950-an saat peresmian kota Pahandut
sebagai ibu kota Kalteng, yang belakangan ibu kota provinsi tersebut
bernama Palangka Raya.
“Saya kira pemikiran Bung Karno itu
cukup beralasan dan visioner, bukan cuma untuk sesaat atau jangka pendek, tapi
jauh ke depan,” kata putra Indonesia
kelahiran “Bumi Isen Mulang” Kalteng tersebut.
“Oleh karenanya pemikiran
proklamator RI tersebut perlu menjadi perhatian bersama, guna masa depan bangsa
dan negara yang sama-sama kita cintai,” demikian Norsanie Darlan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar