Minggu, 08 Agustus 2021

Tokoh Masyarakat Berkomentar: Jembatan Kahayan Perlu Perhatian Kita Semua

Kamis, 5 Januari 2012 - 11:55 Banjarmasin, Seruu.com - Seorang tokoh masyarakat Kalimantan Tengah, Prof HM Norsanie Darlan mengharapkan instansi berwenang untuk melakukan penelitian terhadap kekuatan Jembatan Barito di Kabupaten Barito Kuala (Batola) Kalimantan Selatan. "Pasalnya, tiap kali truk besar melintas jembatan tersebut sangat terasa ada goyangan di jembatan itu, seakan mau runtuh saja," kata guru besar Universitas Palangkaraya (Unpar), di Banjarmasin, Kamis (05/1/201). Melihat kondisi yang cukup rawan tersebut, sebaiknya instansi terkait melakukan penelitian ulang lagi atas kekuatan Jembatan tersebut, agar runtuhnya jembatan serupa, di Kutai Kertanegara, atau jembatan di Sungai Mahakam tak terulang lagi. Ia menyebutkan, Jembatan Barito yang diresmikan akhir dari era Orde Baru tersebut sangat membantu warga dua wilayah, untuk membuka keterisoleran antara Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur. "Dulu sebelum ada jembatan Barito berpergian antara Palangkaraya (Kalteng) ke Banjarmasin (Kalsel) menelan waktu berhari-hari sekarang setelah adanya jembatan itu disamping kian baiknya jalan trans wilayah itu perjalanan hanya sekitar tiga jam saja," tuturnya. Berdasarkan pengamatannya, intensitas lalu lintas menyeberangi Jembatan Barito begitu besar. Setiap hari raturan truk besar dan membawa beban yang sangat berat seperti, Besi Beton,pasir, batu, semen, kelapa sawit, bahkan truk kontainer melewati jembatan yang berada di Desa Anjir tersebut. Melihat intensitas lalu-lintas yang begitu tinggi membuat Pemerintah Kabupaten Barito Kuala hampir tidak pernah berhenti memperbaiki jalan di kawasan tersebut. Melihat kondisi jalan begitu cepat rusak berarti beban yang melalui jalan kawasan itu begitu berat, dan tentunya mempengaruhi terhadap kondisi Jembatan Barito. Belum lagi aktivitas lainnya di atas Jembatan Barito juga begitu tinggi,karena lokasi itu objek wisata seringkali terlihat mobil parkir di atas jembatan, bahkan begitu banyak orang menggelar dagangan di atas jembatan itu. Bicara jembatan Kahayan, semakin tahun semakin meningkat volume lalu lintas. termasuk mereka yang mau melintas mau ke Buntok, Bartim, Barut dan Murung Raya. Bisa pula dari Bartim ini untuk menuju ke Banjarmasin atau ke utara ke Samarainda. Selain hal itu, ada 1 kabupaten lagi ke arah Gunung Mas. Dengan memperhatikan banyaknya tujuan dari Palangka Raya yang ke 5 kabupaten di Kaliteng, dan 2 provinsi tetangga seperti Kalsel dan Kantim. bahkan ada pula ke Kalimantan Utara bisa melintas jembatan Kahayan ini. sehingga dengan faktor usia jembatan Kahayan yang kian tahun, kian memakan usia. dirasakan perlu untuk mendapatkan perhatian para teknisi jempatan di Kalimantan Tengah. agar tidak terjadi seperti di Kutai Kertanegara. Mengingat begitu berat beban jembatan itu maka sewajarnya adanya penelitian ulang,atau kalau perlu rehabilitasi atau penambahan material bangunan lagi guna memperkuat ketahanan jembatan tersebut, demikian Norsanie Darlan yang kelahiran Desa Anjir tersebut. [ndis]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar