Sabtu, 11 Januari 2014

Harian Kompas Memberitakan

Aspek Ujian Nasional Antardaerah Tidak Berimban

PALANGKARAYA, KOMPAS.com -
Ujian Nasional (UN) yang dilakukan secara serentak di Indonesia dinilai tak berimbang jika dilihat dari berbagai aspek antara satu daerah dengan lainnya. Di Jawa misalnya, faktor-faktor seperti sumber daya manusia, infrastruktur, dan sarana transportasi tentu lebih siap.
Guru Besar Program Magister Pendidikan Luar Sekolah (PLS) Pascasarjana Universitas Palangkaraya Norsanie Darlan di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Minggu (21/4/2013), mengatakan, tidak fair jika UN diterapkan untuk semua daerah dengan perlakuan sama rata.
"Jauh sekali sarana dan prasarananya. Kualitas tenaga pengajar di Kalimantan atau Papua tentu tidak sebaik di Jawa," tuturnya. Guru-guru di Jawa mendapatkan kesempatan lebih besar untuk kuliah di perguruan tinggi ternama. Namun, banyak guru di luar Jawa tak mendapatkan kesempatan itu.
Jarak yang jauh antardaerah di luar Jawa khususnya di pelosok, membuat guru-guru tidak komunikatif. Berdasarkan itu, Norsanie yakin, nilai rata-rata peserta UN di Jawa dan luar pulau itu tidak sama. Norsanie menambahkan, UN saat ini seperti peristiwa yang amat menakutkan.
"Ujian disakralkan, bahkan didramatisir sehingga orangtua dan murid ketakutan. Kenapa tidak percaya dengan sekolah masing-masing saja untuk menguji para pelajarnya," ucap Norsanie.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar