Sabtu, 22 Mei 2021

Prof. Norsanie mengamati hasil penelitian Prof. Emil Salim

Emil Salim: Pola Pembangunan Kapitalisme Harus Diubah Profesor Thailand Rintis Kerjasama Antar-Universitas ASEAN UI Tambah Dua Guru Besar Teknik Masih Ada 1,44 Juta Guru yang Belum S-1 Asosiasi Profesor Desak Terciptanya Kebebasan Akademik IRNewscom | Banjarmasin: GURU Besar Universitas Palangka Raya (Unpar), Norsanie Darlan, mengatakan, tutor kurang mendapat perhatian pemerintah, baik pada tingkat pusat maupun daerah. Padahal, peran tutor tidak beda dengan guru, untuk mencerdaskan kehidupan bangsa melalui Pendidikan Luas Sekolah (PLS) atau non formal. Hal tersebut disampaikannya kepada Antara, di kampus "Bumi Isen Mulang", Kalimantan Tengah, Sabtu (16/2). Pengamat pendidikan itu, menjelaskan, biasanya guru bertugas pada lembaga pendidikan formal atau persekolah. Sedangkan peran tutor kebanyakan di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) atau PLS, yang disebut dengan pendidikan non formal. Itu sebabnya, dia menyangkan kurangnya perhatian pemerintah terhadap tutor atau jauh lebih banyak tertumpu pada persekolahan (pendidikan formal). Norsanie berpendapat, kurangnya perhatian pemerintah terhadap tutor terlihat pada sistem pengajian hampir sama dengan upah buruh atau jauh lebih kecil/rendah dibandingkan dengan gaji seorang guru. "Bahkan untuk gaji seorang tutor, tak jarang harus mengupayakan sumbangan/bantuan dari masyarakat, terutama terhadap mereka yang mengikuti penidikan non formal tersebut," tukas dia. Profesor yang mengawali karirnya dari pegawai rendahan (pesuruh) itu berharap, agar pemerintah lebih meningkatkan perhatian terhadap tutor, yang peran dan jasanya juga cukup besar dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa. "Memang banyak orang yang tak mengenal apa itu tutor dan perannya. Padahal, tutor juga seorang pendidik, yang perannya banyak pada pendidikan non formal, seperti pemberantasan buta huruf/buta aksara," kata dia. [ant]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar