Senin, 23 September 2013

Berita di media cetak kota Banjarmasin

Senin, 26 Agustus 2013 | 08:42 WIB

Pengamat : Kewirausahaan Pemuda Pelopor Ekonomi Bangsa

Banjarmasin, Prof Dr HM Norsanie Darlan MS, PH, pengamat sosial ekonomi dan kemasyarakatan dari Universitas Palangka Raya (Unpar) Kalimantan Tengah berpendapat, kewirausahaan pemuda sebagai pelopor pembangunan ekonomi bangsa. "Oleh sebab itu, wajar kalau kita semua, terlebih pemerintah mengapresiasi pemuda yang mau berwirausaha. Karena selain sebagai pelopor pembangunan ekonomi, juga bisa menjadi peluang lapangan kerja," ujarnya, di Banjarmasin, Senin. Karena itu, Guru Besar pada perguruan tinggi negeri tertua di "Bumi Isen Mulang" Kalteng tersebut juga mengapresiasi pemerintah provinsi (Pemprov) setempat yang memberi pembekalan kewirausahaan kepada mereka yang tergabung dalam pasukan pengibar bendera pusaka. "Kita apresiasi kepada Pemprov Kalteng yang bukan saja membekali kesemaptaan dan kewiraan kepada pemuda-pemudanya yang tergabung dalam pasukan pengibar bendera pusaka, tapi juga mengenai kewirausahaan," tandasnya. "Apalagi Kalteng yang luasnya hampir satu setengah kali luas Pulau Jawa, memiliki kekayaan sumber daya alam (SDA) yang bisa menjadi modal atau pendorong pemuda-pemuda setempat untuk berwirausaha," lanjut mantan aktivis Ikatan Pers Mahasiswa Indonesia tersebut.

Ia berharap, pemuda pelajar yang tergabung dalam pasukan pengibar bendera pusaka yang mendapat pembekalan kewirausahaan, bukan cuma bisa menalarkan pengetahuan dan keterampilan yang mereka dapat, tapi juga sebagai pelopor.

Menurut dosen pascasarjana Pendidikan Luar Sekolah (PLS) pada Universitas Palangka Raya itu, kewirausahaan bagi pemuda, mungkin bisa untuk menghadapi tantangan masa depan, yang semakin berat dan kompetitif.

Karena menurut profesor yang berkarir mulai dari pegawai rendahan (pesuruh) itu, dengan melihat fenomena kehidupan belakangan ini, setidaknya ada tiga tantangan generasi muda, yaitu tantangan masuk sekolah.

Selain itu, tantangan untuk melanjutkan sekolah, seperti masuk perguruan tinggi, serta tantangan masuk lapangan kerja, manakala tidak ada persiapan dan kesiapan, lanjut anak petani dari Desa Anjir Serapat Kapuas, Kalteng tersebut.

"Tapi dengan kewirausahaan, tantangan tersebut bukan cuma menjadi kecil, tapi tidak menjadi permasalahan yang besar dan mendasar," demikian Norsanie Darlan. (ant/ds)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar