Minggu, 17 Januari 2016

AKADEMISI : KANAL TUMBANG NUSA MEMBANTU CADANGAN AIR TAPI MASIH KURANG

21 Oktober 2015 10:59 0191015000586 19-10-2015 IBU Banjarmasin, 19/10 (Antara) - Akademisi Universitas Palangka Raya (Unpar) Kalimantan Tengah Prof Dr HM Norsanie Darlan MS PH berpendapat, kanal di Jembatan Tumbang Nusa bisa membantu cadangan air di provinsi tersebut. "Karena itu saat Presiden Republik Indonesia Joko Widodo berkunjung ke Kalimantan Tengah (Kalteng) beberapa waktu lalu, memerintahkan segera pembuatan kanal di Jembatan Tumbang Nusa tersebut," tuturnya ketika berada di Banjarmasin, Minggu malam. Ia menerangkan, dalam kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama rombongan ke Kalimantan Selatan (Kalsel) menyempatkan pula meninjau sumber kabut asap pada kawasan lahan/hutan gambut di "Bumi Isen Mulang" (pantang mundur) Kalteng sampai Jembatan Tumbang Nusa. "Kanal Tumbang Nusa itu, menurut Presiden Jokowi harus dipersiapkan sebagai cadangan air, guna mengatasi bencana kebakaran lahan dan hutan yang sangat luar biasa, sebagaimana terjadi tahun ini," kutipnya kepada Antara Kalsel. Perintah Presiden membuat kanal, untuk mempermudah mendapatkan sumber air, tuturnya, ternyata segera dilakukan TNI berjibaku dengan tenaga dan peralatan canggih, dalam waktu relatif singkat sumber air ditemukan yang ternyata tidak jauh dari permukaan tanah gambut. "Dewasa ini sudah terlihat dengan jelas sumber air. Dan mudah diambil jika terjadi bencana kebakaran di sekitar yang mengakibatkan kabut asap yang luar biasa akibat kebakaran yang tak terkendali. Sampai saat berita ini diturunkan, terjadi kebakaran di mana-mana sepanjang Palangka Raya ¿ Kuala Kapuas," lanjutnya. Dalam pembuatan kanal oleh TNI tersebut, menurut Guru Besar Pendidikan Non Formal Unpar itu, sangat bagus dan membuka cakrawala baru bahwa air di sekitar Jembatan Tumbang Nusa (35 kilometer selatan Palangkaraya) tersebut tidak sulit. Namun selama ini memang belum pernah pembuatan kanal secara besar-besaran seperti sekarang, ungkapnya seraya berharap sumber air tersebut bertahan lebih lama, jika kanal lebih luas dan dalam. Sehingga tidak kering jika airnya disedot untuk pemadaman kebakaran. Ia berharap, kanal-kanal itu tidak disalurkan sampai ke Sungai Kahayan. Karena kalau saluran/kanal tersebut sampai ke sungai kahayan, air yang ada di kanal akan habis turun ke Sungai Kahayan. "Karena saat kemarau berlangsung Sungai Kahayan dalam situasi kering, akibatnya air menuju yang lebih rendah. Kanalpun nantinya jadi kering," ujar laki-laki kelahiran Anjir Serapat Kapuas Timur, Kalteng tersebut. Tapi, lanjut dia, jika kanal itu tidak sampai ke Sungai Kahayan, maka air akan bertahan apa lagi jika dibuat danau-danau dan akan memberikan manfaat bagi kepentingan umat manusia. "Saya melihat hasil jerih payah TNI kita tidak sia-sia, pemerintah daerah melanjutkan program untuk penghijauan di sekitar Jembatan Tumbang Nusa. Alangkah indahnya jembatan yang pembangunannya selama tiga Gubernur Kalteng," ujarnya. Menurut mantan aktivis Ikatan Pers Mahasiswa Indonesia (IPMI) itu, kurang baik kalu disia-siakan, penghijauan di sepanjang jembatan Tumbang Nusa dengan berbagai tanaman khasnya, tentu akan lebih baik. Saat ini, walau masih sedikit sudah ada upaya Bupati Pulang Pisau, Kalteng sekarang menaman pohon rumbia/pohon sagu. Pohon ini sangat bermanfaat bagi banyak orang. Sebaiknya pula, saran mantan Kepala Badan Diklat Kalteng itu, ada danau-danau sebagai tindak lanjut dari apa yang dibuat para TNI/POLRI buat cadangan air, jangan dibiarkan begitu saja. Selain itu, perlu ditaburi bibit ikan yang tahan pH air di sana. Ini akan menciptakan tempat wisata masyarakat untuk memancing beberapa waktu ke depan. Dengan upaya tersebut tidak menutup kemungkinan terjadi pasar karena akan muncul warung-warung seperti sekarang adanya pasar di ujung Jembatan Tumbang Nusa, ujar Norsanie akan mengikuti Training Of Trainer Pendidikan Keluarga di Bogor via Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin. Keadaan tersebut juga bisa memberikan kesan bagi pelalu lintas di sana sehingga memberikan hiburan bagi setiap penumpang kendaraan di Jembatan Tumbang Nusa yang merupakan jembatan terpanjang di Kalteng itu. "Apalagi jika pemda memodali membelikan kerbau rawa. Tentu akan memberikan hiburan tersendiri bagi mereka yang melewati tempat itu. Jembatan tersebut bukan sekedar mempermudah dilalui saat musim banjir, tapi memberikan nilai tambah," demikian Norsanie. ***4*** . (T.KR-SKR/B/H. Zainudin/H. Zainudin) 19-10-2015 17:12:55

Tidak ada komentar:

Posting Komentar