Minggu, 17 Januari 2016

Komentar : Prof. Norsanie Darlan di Republika

04 Nopember 2015 22:17 Selasa, 03 November 2015, 02:01 WIB Komentar : 0 Republika/Edi Yusuf A+ | Reset | A- REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKA RAYA -- Pengamat Pendidikan dari Universitas Negeri Palangka Raya Prof Norsanie Darlan menyatakan perlunya penambahan jam pelajaran bagi siswa setelah sekolah yang libur panjang akibat bencana kabut asap. "Selama 34 hari kegiatan belajar-mengajar lumpuh akibat bencana kabut asap sehingga siswa tertinggal pelajaran. Untuk itu jam belajar perlu ditambah," kata Guru Besar UNPAR itu di Palangka Raya, Senin. Menurut dia, penambahan jam pelajaran setidaknya dilakukan selama tiga jam setiap hari sehingga ketertinggalan pelajaran yang dialami siswa dapat terkejar. "Penambahan harus dilakukan minimal tiga jam dalam sehari dan dilakukan hingga akhir semester ini. Tetapi jika itu memberatkan siswa maka dapat dilakukan selama dua jam per hari," katanya. Alternatif lainnya, sekolah dapat memberi tugas tambahan dan melaksanakan program ekstrakulikuler yang dikhususkan pada materi pelajaran yang tak sempat diajarkan akibat libur sekolah. "Kebijakan ini harus dievaluasi setiap akhir bulan untuk melihat pengaruhnya terhadap siswa. Jika dinilai baik ditingkatkan, dan jika sebaliknya harus segera diambil tindakan, sehingga target pencapaian evaluasi diakhir Januari 2016 bisa dilaksanakan," katanya. Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Palangka Raya Mahlani mengatakan, akibat bencana kabut asap yang melanda wilayah itu setidaknya siswa tertinggal pelajaran sekitar 16,60 persen. Untuk itu, pihaknya tengah berkoordinasi dengan pihak sekolah guna menyiapkan program bagi ribuan siswa di Palangka Raya dalam rangka mengejar ketertinggalan pelajaran. "Apakah menambah jam sekolah, memberi tugas atau menambah les setelah sekolah. Kita sedang berkoordinasi dengan sekolah untuk menentukan langkah yang paling efektif bagi anak-anak kita. Kita juga meminta agar jadwal ujian akhir diundur," katanya. Kanal Jembatan Tumbang Nusa Membantu Cadangan Air 23 Oktober 2015 20:43 Beranda Suara Warga Mimbar Kanal Jembatan Tumbang Nusa Membantu Cadangan Air Suara Warga Mimbar Minggu, 18 Oktober 2015 - 20:50 WIB 18.00 SHARE Dalam rangka kunjungan Presiden RI Jokowi ke Kalimantan Selatan, beliau dan rombongan menyempatkan pula mengunjungi sumber kabut asap di kawasan hutan gambut, sampai jempatan terpanjang di Kalimantan Tengah Tumbang Nusa 35 Km di selatan kota Palangka Raya beberapa waktu lalu. Kanal mempersiapkan cadangan air, guna mengatasi bencana kebakaran yang sangat luar biasa tahun ini, perintah Bapak Presiden RI agar membuat canal, untuk mempermudah dalam mendapatkan sumber air. Ternyata perintah itu dengan segera dilakukan oleh TNI berjibaku dengan tenaga dan peralatan canggih yang dalam waktu relatif singkat sumber air ditemukan yang ternyata tidak jauh dari permukaan tanah gambut. Dewasa ini sudah terlihat dengan jelas sumber air. Dan mudah diambil jika terjadi bencana kebakaran di sekitar yang mengakibatkan kabut asap yang luar biasa akibat kebakaran yang tak terkendali ini. Sampai saat berita ini diturunkan, terjadi kebakaran di mana-mana sepanjang Palangka Raya – Kuala Kapuas. Dalam pembuatan kanal oleh pihak TNI ini, sangat bagus dan membuka cakrawala kita bahwa air di sekitar jembatan Tumbang Nusa itu tidak sulit. Namun selama ini memang belum pernah pembuatan kanal secara besar-besaran seperti sekarang. Diharapkan agar sumber air ini dapat bertahan lebih lama, jika kanal lebih luas dan dalam. Sehingga tidak kering jika airnya disedot untuk pemadaman kebakaran. Diharapkan kanal-kanal itu tidak disalurkan sampai ke sungai kahayan. Karena kalau saluran/canal itu sampai ke sungai kahayan, air yang ada di kanal akan habis turun ke sungai Kahayan. Karena saat kemarau berlangsung sungai Kahayan dalam situasi kering, akibatnya air menuju yang lebih rendah. Kanalpun nantinya jadi kering. Tapi jika kanal itu tidak sampai ke sungai Kahayan, maka air akan bertahan apa lagi jika dibuat danau-danau dan akan memberikan manfaat bagi kepentingan umat manusia. Saya melihat hasil jerih payah TNI kita tidak sia-sia pemerintah daerah melanjutkan program untuk penghijauan di sekitar jembatan. Alangkah indahnya jembatan yang pembangunannya itu dibangun dan diperpanjang oleh 3 orang gubernur Kalimantan Tengah kurang baik disia-siakan, penghijauan di sepanjang jembatan Tumbang Nusa dengan berbagai tanaman khasnya, tentu lebih baik. Saat ini, walau masih sedikit sudah ada upaya bupati Pulang Pisau sekarang menaman pohon rumbia/pohon sagu. Pohon ini sangat bermanfaat bagi banyak orang. Sebaiknya ada danau-danau yang dibuat oleh para TNI/POLRI kita itu sebagai cadangan air, jangan dibiarkan begitu saja. Tapi perlu ditaburi bibit ikan yang tahan dengan pH air di sana. Ini akan menciptakan tempat wisata masyarakat untuk memancing beberapa waktu kedepan. Dan tidak menutup kemungkinan akan terjadi pasar karena akan munculkan warung-warung seperti sekarang munculnya pasar di ujung jembatan Tumbang Nusa. Yang memberikan kesan bagi pelalu lintas di sana sehingga memberikan hiburan bagi setiap penumpang kendaraan di jembatan itu. Apa lagi pemda memodali membelikan kerbau rawa. Tentu akan memberikan hiburan tersendiri bagi mereka yang melewati tempat itu. Sehingga jembatan ini bukan sekedar jembatan untuk mempermudah dilalui disaat musim banjir. Prof. Dr. H.M.Norsanie Darlan, MSPH Ketua Program Magister PLS/Pendidikan Non Formal Pascasarjana Universitas Palangka Raya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar