Jumat, 15 Januari 2016

Guru Besar: Minat Baca Masyarakat Perlu Dipacu

Guru Besar: Minat Baca Masyarakat Perlu Dipacu 21 Juni 2012, 10:37:49 WIB oleh Admin | dilihat: 155 kali Print Kalimantan Tengah-PALANGKA RAYA, (kalimantan-news) - Minat baca masyarakat Provinsi Kalimantan Tengah perlu dipacu dengan menyediakan bahan bacaan yang menarik dan perpustakaan representatif, kata Guru Besar Universitas Palangka Raya Prof Norsanie Darlan. Melalui surat elektronik yang disampaikan kepada ANTARA di Palangka Raya, Kamis, ia mengatakan, bahan bacaan yang kurang memikat dan terbatasnya sarana perpustakaan sekolah menjadi salah satu penyebab rendahnya minat baca masyarakat Provinsi Kalteng. Pemerintah melalui lembaga yang relevan sudah mencanangkan program minat baca, hanya saja belum optimal dan perlu dukungan semua pihak untuk menumbuhkan minat baca sejak dini agar Bangsa Indonesia lebih cerdas di masa mendatang, katanya. "Dukungan semua pihak penting karena tidak semua sekolah mampu menyediakan sarana dan bahan bacaan menarik dan memikat pelajar. Saya kira, dukungan semua pihak diperlukan untuk mendorong minat baca masyarakat daerah ini," kata Norsanie yang Guru Besar pendidikan luar sekolah (PLS) Unpar tersebut. Selain itu, sekolah tidak selalu mampu mendorong dan menumbuhkan kebiasaan membaca di kalangan pelajar karena kondisi dan kualitas bahan bacaan, termasuk buku pelajaran memprihatinkan karena padatnya kurikulum, dan metode pembelajaran yang menekankan hafalan materi justru "membunuh" minat membaca. Mengutip pendapat guru besar Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia Prof Riri K Toha Sarumpaet, Norsanie Darlan mengatakan, sekolah belum memadai sebagai tempat untuk menumbuhkan minat baca anak-anak peserta didik. Hal ini tidak terlepas dari kurikulum yang terlalu padat membuat siswa tidak punya waktu untuk membaca. Riris mengemukakan bahwa siswa terlalu sibuk dengan pelajaran yang harus diikuti setiap hari. Belum lagi harus mengerjakan pekerjaan rumah (PR). "Oleh karena itu, solusi terbaik dalam membuka jalan pikiran seorang siswa agar mereka mempunyai wawasan yang luas, adalah dengan cara membaca. Agar siswa dapat membaca buku secara ajeg, maka kepada mereka perlu disediakan bahan bacaan yang cukup koleksinya," tambah Prof Norsanie. Dia mengatakan, perpustakaan lengkap dengan bahan bacaan serba baru dan menarik seperti buku fiksi, nonfiksi, referensi, majalah, koran, kaset serta alat peraga dinilai dapat mendorong minat baca pelajar. Semua buku standar agaknya bisa meningkatkan minat baca pelajar di setiap sekolah. Kondisi perpustakaan hampir di semua sekolah belum memenuhi standar sarana dan prasarana pendidikan jika dikaitkan dengan minat bacaa. Perpustakaan belum sepenuhnya berfungsi. Jumlah buku didominasi bahan bacaan terkait pelajaran dan jauh dari kebutuhan dan tuntutan meningkatkan minat baca pelajar. "Perpustakaan sekolah merupakan sarana vital dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Begitu juga perpustakaan desa yang perlu diperjuangkan karena pedesaan juga perlu mendapatkan perhatian. Apakah istilah perpustakaan desa ataukah Taman Bacaan Masyarakat (TBM), perlu diperhatikan," katanya. Dia mengatakan, upaya memperluas jangkauan layanan perpustakaan baik melalui perpustakaan menetap atau perpustakaan keliling di pusat-pusat kegiatan masyarakat desa, RW/RT secara merata dan berkesinambungan akan dapat menjadikan masyarakat membaca (reading society) perlu ditingkatkan. "Bila fasilitas perpustakaan lengkap dengan buku memadai dan bervariasi, dinilai dapat meningkatkan minat baca masyarakat perdesaan. Semakin besar peluang bagi masyarakat untuk membaca melalui fasilitas yang tersebar luas, semakin besar pula stimulasi membaca sesama warga masyarakat," ujarnya. (das/ant)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar