Minggu, 12 Agustus 2012

BJ. Habiebie Merajut Benang Kusut

                                         
                                    Oleh: H.M.Norsanie Darlan

Sungguh menggembirakan, dalam beberapa hari terakhir ini, B.J. Habibie merajut kembali benang yang telah kusut, untuk dibetulkan, sehingga negeri kita dapat dikembalikan seperti masa lampau.
Kita sama maklumi kedatangan Dr. B.J. Habibie di tanah air setelah menyelesaikan pendidikan doktornya di Jerman atau di negeri orang dan ia orang pertama di dunia, yang mampu mengukur tekanan udara di sayap pesawat terbang pada masanya, ternyata ia adalah putra Indonesia.
B.J. Habibie yang dikenal mahasiswa terkecil diantara mahasiswa program doktor itu, satu-satunya orang yang berani menjawab tantangan dari promotornya untuk meneliti dan menulis disertasi. Karena apa yang ia lakukan itu penuh resiko, dan betul-betul berbahaya. Tapi tantangan penelitian itu bagi putra Indonesia ini, justru ia dapat mendahului rekan seangkatannya dalam proses pendidikan tertinggi itu di dunia itu.
Bila kita memperhatikan terhadap perusahaan yang mengangkat harkat dan martabat bangsa Indonesia ini, semakin hari semakin redub. Karena dianggap merugikan bangsa. Perusahaan ternama di dunia penerbangan ini, disebut: Industri Pesawat Terbang Nurtanio (IPTN) ini, saat orde reformasi bergulir ada pejabat negara yang sampai hati menyebut: ”lebih baik pabrik panci dari pada melestarikan perusahaan negara ini”. Mungkin orang yang berkomentar itu, tidak terlalu melihat terhadap harga diri bangsa di mata internasional. Kita ingat negeri jajahan yang dianggap terbelakang saat 70 tahun silam, ternyata dalam masa 30 tahun setelah lepas dari tangan penjajah (merdeka), bisa mengangkat harkat dan martabat bangsa dengan mampunya Indonesia menjual ”pesawat terbang”. Buatan putra Indonesia. Namun disisi lain, kehadiran Habibie ada pula yang tidak sepaham. Sehingga selalu dipersulit dan dipermasalahkan.
Jika kita memperhatikan setelah B.J.Habibie mau merajut kembali benang kusut di tanah air kita ini, ternyata: ”IPTN sudah mati suri”. Mari kita sebagai putra-putri bangsa yang ingin maju, ingin membawa harum bangsa. Kita turut mendukung upaya Habibie membangun reruntuhan proyek mercusuar ini, agar bangsa Indonesia kembali dihargai bangsa lain. Sukses Habibie

Tidak ada komentar:

Posting Komentar