Kamis, 28 Juni 2012

PERISTIWA ALAM 2012 HARUS DIANTISIPASI DARI SEKARANG


Oleh: 

H.M.Norsanie Darlan

Peristiwa alam yang sejak tempoe doeloe belum banyak terjadi perubahan adalah kemarau yang bakal panjang pada tahun-tahun tertentu. Penulis mengamati sejak usia masuk sekolah di tahun 1962, 1967, 1972,  1977 hingga tahun 2007. selalu terjadi peristiwa alam yang selalu berulang dan membuat penulis teringat yakni siklus alam ini memang harus terjadi.
Walau penulis bukan berkeahliah dibidang ini, namun karena peristiwa yang sama selalu berulang, dalam sekian di provinsi Kalimantan Tengah dan Riau, alangkah indahnya jika kita  dari sekarang mengatisipasi pada hal-hal tertentu, agar masyarakat tidak kaget dan tersinggung oleh pemberitahuan pihak pemerintah. Atau masyarakat tersenyum mendengan seruan padahal masa itu bukan tahun kemarau yang panjang. Karena mereka tahu bahwa kemarau yang terkadang diduga panjang ternyata sering terjadi hujan.
Peristiwa kemarau panjang tahun 2002 penerbangan bandara Cilik Riwut, terhenting dalam beberapa miggu, kecuali pesawat milik ABRI yang dapat mendarat dengan mudah, karena diperlengkapi dengan peralatan itu. Seperti: ”menghadapi tantangan cuaca hujan lebat, asap tebal tak merapa”. Mereka dapat mengemudikan di luar kecanggihan pesawat terbang komersial.
Tantangan yang bakal dihadapi tahun depan, adalah kabut asap tebal, bakal menjadi faktor ini, yang segera diantisipasi oleh pihak-pihak terkait. Karena kalau cuara udara yang sangat rendah, siapapun membakar akan berdampak buruk terhadap lingkungan. Yaitu munculnya kabut asap tebal yang tak dapat kita hindari. Dan peristiwa di negara tetangga kita seperti: Singapora selalu keberatan dengan tiupan anggin dari timur dan tenggara. Angin dari timur tentu tidak lain provinsi  tentangga kita Kalbal, dan tenggara Singarora bisa juga asal berasal dari Provinsi Riau. Betapa kecewa dan marahnya mereka di Singapora tidak ada membakar tapi kok asal yang tebal dan mengganggu kehidupan mereka karena asap kiriman dari Indonesia.
Alam kita sudah marah, karena masa lalu 20 tahun silam kemarau panjang terjadi sampai tahun 1962 terjadi hujan es di kecamatan kapuas timur yang mereka pada teras rumahnya beratapkan seng, pasti tahu bahwa peristiwa alam itu ada terjadi, di tahun 2002 di kota Bandung para sopir angkot merasakan air hujan terbuat dari es batu. Ini sebagai contoh alam yang sudah tidak berubah karena pepohonan sudah mulai dirambah oleh manusia. Jika perambahan itu tidak segera dihentikan, maka alampun akan bisa membinasakan manusia. Kalimantan Tengah yang alamnya sudah berubah fungsi, bukan lagi hijaunya pepohonan dan hutan lebat. Melainkan hutan kita sudah habis dikuras untuk kepentingan orang tertentu. Penghijauan di tahun 1983 oleh Gubernur Kalimantan Tengah Gatot Amrih, SH merubah kita pasir Palangka Raya menjadi kota Cantik. Doeloe menamam pohon sulit tumbuh karena tanahnya berpasih putih, namun sekarang pohon apapun di tanam, sudah bisa hidup. Tapi hal ini, baru di kota Palangka Raya. Bupati Kapuas tahun 2003 menanam pohon di pinggir jalan dari perbatasan kabupaten Pulang Pisau hingga ke perbatasan kabupaten Barito Kuala, menunjukkan pagar biologis yang menandakan batas wilayah. Namun masyarakat belum banyak yang tahu akan manfaat penanaman pohon mahuni itu. Dan baru 2008 kabupaten lain turut serta dalam upaya penghijauan ini. Semoga penanaman sejuta pohon di Kalimantan tengah membuat alam daerah kita pada waktunya jadi berubah.
Belajar dari kenyataan, beberapa bulan yang lalu, para instansi terkait. Sebaiknya untuk tahun 2012 harus menyediakan anggaran untuk hujan buatan. Karena hujan buatan adalah salah satu solusi dalam mengantisipasi peristiwa alam ini. Namun perlu diperhatikan juga, hujan  buatan harus tepat waktu. Kalau tidak berapa uang rakyat yang harus terbuang.

H.M.Norsanie Darlan, Guru Besar S-1 dan S-2 PLS Universitas Palangka Raya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar